Minggu, 12 Februari 2012

Minat, Bakat dan Kerja Keras

Kita sering menemukan, entah di koran, majalah, televisi, atau sekedar pengumuman biasa di rumah sakit, dan lembaga pendidikan tentang adanya tes minat dan bakat. Sekarang kita akan membahas tentang itu. Cekidot!

Apa sih maksudnya minat dan bakat? Minat adalah sesuatu yang kemungkinan besar (bahkan bisa dikatakan pasti) disukai oleh seseorang. Misal saya minat dalam tulis menulis, adik saya,-Bayu, minat dalam gambar menggambar, teman sekelas saya, Tentrin, minat dalam dunia tarik suara. Apa minat anda? Saya tidak tahu :D hanya individu yang besangkutan lah yang benar mengetahui apa yang mereka suka dan mereka inginkan untuk dicapai.

Lalu, apa itu bakat?

Disinilah permasalahannya. Banyak yang mengatakan, bahkan sudah menjamur di seluruh lapisan masyarakat, bahwa bakat adalah bawaan. Contoh jika Bapaknya seorang pengrajin, makan kemungkinan satu dari anak-anaknya adalah juga pengrajin. Apakah benar begitu? Apakah orang yang tidak memiliki keturunan pengrajin tidak akan mampu berprofesi seperti itu?

Mari kita beberkan satu persatu!

Bakat. Bakat adalah kemampuan yang ada pada diri kita yang belum tentu dimiliki oleh orang lain. Bakat yang sesungguhnya adalah bukan bawaan sejak lahir. Bukan apa yang orang tua turunkan dari kita. Adalah salah jika seseorang dikatakan berbakat dalam suatu bidang hanya karena orang tuanya gemilang di bidang yang sama. Kenyataannya, bukan itu definisi bakat yang asli. Bakat tidak muncul dengan sendirinya. Bakat lahir dari kerja keras. Seseorang dikatakan berbakat, jika dia sudah mengalami berkali-kali jatuh bangun dalam apa yang ia cita-citakan. Tidak ada sesuatu yang begitu mudah kita dapat tanpa melalui rintangan. Sebagai contoh, Mozart, sejak kecil ia sudah disodori latihan yang sangat intensif oleh Ayahnya. Ia latihan 10 jam perhari dikala umur 3 tahun! Bayangkan, bukankah itu sebanding dengan karya hebat dan nama besar yang ia capai? 

Sekali lagi, tidak ada sesuatu yang dengan mudah (begitu saja) kita dapatkan. Semua itu butuh kerja keras. Apapun cita, impian, keinginan, harapan. Jika ingin semua itu terwujud nyata, kita harus melakukan aksi. Kita harus bekerja keras! Jangan mengenal apa itu putus asa, kenallah kegagalan yang akan membawa kita kepada keberhasilan. Gigihlah dalam berjuang. Setapak demi setapak harus kita lalui agar sampai ditujuan. Jangan lihat kebelakang, jangan lihat kerikil2 yang menyakiti kedua kaki kita. Lihatlah bahwa jauh disana, impian kita menunggu untuk diraih.

Kembali ke topik yang tadi~~ Bukankah banyak bukti bahwa bakat juga didapat dari keturunan? Memang benar. Namun yang sedang kita bicarakan sekarang adalah bakat dalam arti nyata! Bukan sekedar tulisan di kertas putih hasil tes psikologi. Bohong jika kita hanya bermodal bakat keturunan tanpa kerja keras. Apa jadinya jika kamu memiliki keahlian memijat dari Ibumu tanpa pernah memijat sama sekali? Wait wait... Bahkan darimana kita tahu kamu memiliki bakat memijat kalau kamu saja tidak pernah memijat? Masuk akal kah? (Apalagi saya pribadi belum menemukan tes psikologi yang menyatakan seseorang berbakat dalam memijat). Tidak seorangpun dikatakan berbakat tanpa melakukan aksi bahkan secuil yang berhubungan dengan bakatnya tersebut!
Dan, Ohya! Itu semua berkaitan erat lho dengan minat. Kalau bakat+kerja keras tanpa minat, hasilnya akan percuma. Malah akan membawa efek buruk bagi si individu seperti rasa tidak nyaman, gelisah, cemas, dan sebagainya. Itu juga membuat pencapaian individu tersebut tidak memuaskan. Namun jika bakat+kerjakeras+minat hasilnya adalah SEMPURNA. Jauh dalam diri kita pastinya adala satu atau beberapa hal yang kita sukai. Dari kesukaan itu akan menimbulkan semangat untuk melakukan, membuat, atau mewujudkan. Misal saya suka bermain bola, maka saya akan rutin memainkan bola. Dari rutinitas itu akan mengasah kemampuan saya hingga akhirnya saya mejadi ahli dalam bermain bola. 



Dari 0 kita bisa menjadi 100. Dari tidak memiliki apa-apa, kita bisa memiliki segalanya.

Silahkan diambil kesimpulan sendiri. Semoga postingan ini bermanfaat bagi siapapun yang membaca :)



With love in every words,
PBGMP

1 komentar:

About

Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Dreamer. August, 16 1995