Senin, 28 November 2011

I miss my Primagama!

   Ini adalah kisah yang jangan pernah ditiru. Gue itu orangnya moody (sifat yang mestinya dihilangkan segera mungkin). Kalau lagi rajin, rajin banget sampe gak ketulungan. Kalau lagi males, males banget sampai ga ketulungan juga,
   Nah ceritanya ini semua gara-gara pak Wigas (piss, Pak!). Guru bahasa indonesia paling killer yang pernah gue temui. Okelah nggak killer-killer juga sih. Cuma volume bicaranya yang keras dan mengagetkan bikin gue takut. Apalagi gue cewe sendiri dan cukup sering dijadiin sasaran. Tapi di primagama asik kok. Gurunya pada baik meskipun memiliki karakter sendiri-sendiri. Dan perlu kalian tahu, meski Pak Wigas kayak gitu, gue rada kagum sama beliau. Karena, beliau-sastra-BANGET!
    Ditambah emang lagi males banget. Disana cewe sendiri, nggak ada yang bisa diajak ngobrol. Apalagi gurunya keseringan cowo juga. Akhirnya, aku tidak masuk selama 1 minggu! hahahaha.
   Nah kebetulan ada olmpiade ekonomi. Itu mendadak banget, jadi belajarnya ngebut. Jadi gue memutuskan untuk gak les sampai olimpiadenya selesai. Ada dua alasan sih, pertama emang lagi mau belajar banget, kedua juga lagi males les. Gimana ya, les itu enak, cuma guenya aja yang males. Hehe. Soalnya antara waktu pulang sekolah (nyampe rumah maksudnya) sampai waktunya les itu cuma satu jam-an. Mau kesana langsung tapi bau, ngantuk, dan laper. Mau istirahat dulu tapi mepet. Galau kan? ;\
   Ternyata eh ternyata kita masuk semi final! Jadi lombanya yang cuma seminggu jadilah dua minggu. Jengjet banget kan gue bolos les dua minggu ditambah seminggu jadinya tiga minggu. Haha hampir sebulan. Kalau dipikir-pikir keterlaluan banget emang :D tapi kan saya berjuang mencari pengalaman
   Sebenenya kepikiran juga sama bayarannya, sayang sih uangnya kebuang percuma. Ya... nasi sudah menjadi bubur. Semoga dan gak boleh lah gue gitu lagi. AMIEN.
Hari ini gue les! Pelajarannya bahasa inggris dan entah kenapa terasa sangat menyenangkan. Mungkin karena I miss my Primagama kali ya ;D
   Lain kali haris semangat belajar lah! DEMI UI!

   Sekian,
   PBGMP

np: posting ini tidak bermaksud menjelek-jelekkan lembaga tersebut. Okay?

Minggu, 27 November 2011

Promosi

Hi guys :)
Mau promosi nih. Kebetulan aku punya dua blog (yang satu baru buat). Kalau blog ini dikhusukan untuk hal-hal yang terjadi sehari-hari atau pada umumnya. Kalau yang satunya lagi (insyaallah) khusus untuk cerita-ceritaku, ya bisa jadi cerpen, prosa, puisi, dan sebagainya.


Follow juga ya teman-teman ;D iamreachthestar.blogspot.com


Terimakasih!
PBGMP

Rabu, 09 November 2011

my M

Saat itu aku sedang berada pada kegalauan. Aku berdiri di ujung jalan yang seakan tidak akan berujung. Kemana aku harus pergi? Di belakangku terdapat hamparan padang rumput -luas dan bebas. Ilalang bergoyang menggodaku untuk datang kepadanya. Mereka menjanjikan aku rasa lega dan kebahagiaan.Aku memandang mereka sekali lagi, benarkah aku ingin mengikuti lekuk tumbuhan hijau tersebut?
Tiba-tiba petir menyambar, aku pun sadar langit sedang mendung -murung tak seperti biasanya. Di samping kananku terdapat mulut gua yang menyediakan kegelapan. Aku tidak melihat cahaya, aku bahkan tidak yakin ada jalan keluar dari tempat itu.Tetapi aku harus kesana! Kalau aku tidak ingin tubuhku basah kuyup karena air mata langit.
Dengan sedikit keraguan aku melangkah perlahan-lahan. Disana lembap, dan gelap -tentu saja. Aku duduk termenung melihat rerumputan yang basah. Air mata langit turun begitu aku menapakkan kaki di gua ini. Tahukah kamu? Aku begitu takut dengan petir dan sekarang aku menggigil. Sisi lain dalam diriku mengatakan untuk masuk lebih dalam ke arah gua, namun aku takut. Instiusiku menggerakkan segalanya, dan beberapa saat kemudian kutemukan diriku dalam kegelapan. Aku meraba kesana kemari, menyentuh apapun yang bisa membawaku ke ujung gua. Harapan kecilku menyeruak dari rasa ketakutan.
Aku terjebak! Sepertinya di dalam gua ini ada labirin yang sengaja dibangun untuk membuatku tersesat. Aku menangis pilu, panik, dan begitu ketakutan. Dari kejauhan aku melihat secercah cahaya. Cahaya yang tidak kuketahui dimana letaknya. Cahaya yang memberiku kehangatan.
"Jangan pergi cahaya! Tarik aku keluar dari tempat menyeramkan ini, Aku begitu sakit disini!"
Dia mendekat. Ya, dia semakin dekat dan aku semakin merasakan kehangatannya. Dia membimbingku keluar pelan-pelan. Namun dia menjerumuskanku kembali! Aku semakin terisak dalam ketakutan. Kemudian dia menghilang. Cahaya itu tidak lagi muncul, ia bak terseret ke dalam bumi tempatku berpijak.
Aku sendiri. Aku harus membawa diriku ini entah kemana kegelapan mengarahkanku. Tanganku meraba-raba kembali, mencoba menemukan hal-hal yang tak terlihat. Tetapi aku terjatuh! Berulang kali aku berusaha sendiri, aku tetap terjatuh. Oh Cahaya, andai kau tahu betapa aku membutuhkanmu....
Lama kemudian dia datang dan menemukanku menangis bersama tanah lembap. Aku memandang sinis ke arahnya, "Untuk apa kau kesini?" Dia terdiam. Dia berusaha menjelaskan dengan semburat cahayanya. Aku menolak, tetapi tak memungkiri kerinduanku padanya. 
Uluran kehangatannya mengarah tepat di hatiku. Aku luluh.
Dia berada tepat disana. Dan dia membimbingku untuk menemukan jalan keluarku sendiri. Aku tertatih-tatih dan dia menjagaku agar tidak terjatuh. Hingga aku keluar dan dapat tersenyum bahagia.

Terimakasih untuk semuanya :)

Senin, 07 November 2011

<\3

Meskipun aku suka hujan, aku tetap butuh atap sebagai pelindung.
Sama seperti, meskipun aku menyukai kesendirian, aku tetap butuh kamu untuk menemani.

About

Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Dreamer. August, 16 1995