Senin, 31 Oktober 2011

Imajiner

Berkhayal itu indah ya... Menghanyutkan. Sampai-sampai kita lupa bahwa kaki masih menginjak daratan.

 Aku suka berkhayal :) Setiap tidur, atau setiap nggak ada kerjaan. Berkhayal itu seperti membawa kita ke sebuah dunia baru, dunia yang kita ciptakan sendiri. Kitalah Tuhannya, jadi kita yang menata semua. Bukan berarti ini sarana lari dari kenyataan Tuhan, B-U-K-A-N! tetapi, seringkali manusia terlalu lelah dengan fakta yang ada. Hari-hari yang terlalu membosankan dan terlanjur terikat di dalamnya. Tidak dapat lepas, tidak dapat pergi. Jadi, berimajinasilah. Biarkan sisa kebebasan dalam dirimu berekspresi dalam setiap potongan kejadian yang diputar oleh otak dan diatur oleh batin.

Asyik, bukan? Kita bisa menjadi sosok yang kita inginkan, kita juga bisa melakukan apapun yang tidak dapat kita lakukan di dunia nyata. Namun, berhati-hatilah ;)

Sekarang coba jawab pertanyaan ini : Mengapa orang-orang akan memprotesmu jika kau memiliki mimpi yang tinggi namun setiap harinya hanya tidur di kursi malas?

Pertama : Itu adalah hal yang percuma. Hampir semua (berarti ada yang tidak) manusia selalu berpikir praktis. Untuk apa lelah berimajinasi jika tidak berujung pada kenyataan? Itu benar juga. Jika kamu setuju dengan paham ini, pastinya kamu adalah pekerja keras. Kamu menyukai pekerjaanmu dan kamu ingin selalu melakukan kegiatan. Kamu cenderung menghabiskan waktu untuk berurusan dengan hal-hal nyata. Ini adalah hal yang sangat bagus! Manusia seperti inilah yang dibutuhkan dunia, dan lebih baik jika kamu juga merasa puas. Sayangnya, kamu tidak bisa masuk ke dunia -tempat para imajiner berkumpul sambil menyeduh teh di bawah pohon rindang di pegunungan yang menjulang hingga langit ke tujuh. Kamu-tidak-bisa.

Kedua : Karena kamu akan menjadi gila. Tidak semua orang ingin menjadi imajiner handal yang mampu berkhayal 24 jam. Itu akan membuatmu GILAAA!!! Hehe. Kalau kamu ingin mencoba, saya sarankan jangan kembali ke dunia nyata, karena itu sangat-terlampau-lebih-menyakitkan. Ya untuk yang masih ragu yaa jangan mencoba ya. Kalau kamu tipe manusia seperti ini atau hampir mendekati, berhati-hatilah!. Kamu hidup di dunia nyata, kamu ada di atas bumi, di bawah langit, menghirup O2 dan mengeluarkan C02. Disini tempatmu hidup, berlarilah ke dunia khayalanmu jika sekali-kali penat, tetapi jangan terlalu sering! Disana secara otomatis terpasang zat adiktif yang akan menarikmu untuk selalu kembali. Dan perlahan kamu akan lupa siapa dirimu sebenarnya dan apa tujuanmu hidup. Bagi pemilik dunia imajinasi, ingatlah bahwa Tuhan yang sebenarnya melihatmu dari dekat.




Aku tidak mengajarkan untuk berlari dari kenyataan. Hadapilah masalah atau apapun yang dihadiahkan Tuhan untukmu. Dunia khayalan hanyalah dunia kedua ciptaanmu sendiri, tidak nyata dan semu. Dunia yang bisa kausinggahi ataupun kau tinggalkan. Aktor-aktornya tidak lebih nyata dari sebuah boneka.



Sekian,
PBGMP

Jumat, 28 Oktober 2011

:)

TERKADANG KITA HARUS MENEMUI KEGAGALAN TERLEBIH DAHULU UNTUK MENEMUKAN SAHABAT SEJATI

Sabtu, 01 Oktober 2011

1 Oktober 2011

Ini ceritanya pulang sekolah. Menurut Keppa (Keputusan Papa) No. 123 tahun 2011. Papa minta gue di anter jemput pake mobil. Tapi nggak mauu.. pertama karena boros, kedua pasti telat (Secara saya berangkatnya sedikit mepet mulu).
Nah hari itu dijemput om juga naik mobil. Pas di Sepanjang, tiba tiba om teriak, "Astagfirullah!"
Otomatis gue kaget dan langsung memutar mata ke arah yang dilihat om. Disitu ternyata ada bapak-bapak sekitar umur 40 tahun yang jatuh dari motor. Orang itu ngelambai-lambai minta pertolongan. Di depannya motor dia udah kejungkir, terus ada gerobak tukang es apa gitu lupa saya. Bapak itu posisi kakinya satu ke depan satu ke belakang (ngerti?-_-). Orang-orang disitu pada gerombolan dateng, cuma om nggak mau berhentiin mobilnya. Yaudah gue cuma ngeliatin sambil jalan. Hidung sampe mulut bapak itu penuh darah. Saya pun merinding tujuh keliling. Emang dasarnya gue takut darah jadinya langsung paranoid takut galau gimana gitu.
Akhirnya sekarang saya sadar kenapa Papa ngotot minta gue dianter jemput pake mobil.

Saran buat teman-teman yang lain, hati-hati dalam berkendara ya! Mungkin bukan kalian yang celaka, tetapi orang lain bisa kena imbasnya karena kalian :)

About

Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Dreamer. August, 16 1995